PERUBAHAN PRANATA SOSIAL SEBAGAI DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DAN KAITANNYA DENGAN NILAI BUDAYA

PERUBAHAN PRANATA SOSIAL SEBAGAI DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DAN KAITANNYA DENGAN NILAI BUDAYA

Hosianna Ronauli Simbolon

19310410032

Artikel ini dibuat untuk memenuhi Tugas Ilmu Budaya Dasar

Prodi Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen pengampu : Amin Nurohmah, S.Pd., M.Sc

Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat terutama teknologi di bidang informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia saat ini juga tidak kalah pesatnya di banding dengan negara -negara lain. Seiring perkembangan jaman Teknologi informasi dan komunikasi ini sangat berperan penting dalam tingkat kehidupan  di masyarakat suatu negara atau daerah sehingga dalam penerapannya menimbulkan dampak dan akibat. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih saat ini terutama dibidang informasi dan komunikasi sehingga orang sekarang ini dapat sangat mudah untuk mengakses dunia maya dimana pun berada baik lewat handphone atau pun laptop. Dengan kemudahan tersebut kalau tidak diikuti dengan pengawasan yang ketat dari kita semua maka akan berdampak negatif terutama terhadap anak anak. Jadi ini menjadi tugas kita semua untuk menerapkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai mana mestinya agar bermanfaat dalam kehidupan kita semua.

Teknologi Komunikasi dan Informasi harus dipahami sebagai istilah yang sangat kompleks seperti artefak, teknik dan pengetahuan yang digunakan untuk membantu memecahkan masalah manusia termasuk memecahkan informasi dan komunikasi. Secara umum dapat meliputi penggunaan computer hingga penggunaan satelit. Oleh karena itu, frase Teknologi Komunikasi dan Informasi Baru terkadang digunakan untuk menggambarkan semua teknologi yang berkitan dengan elektronik daripada yang berarti mekanis. Teknologi Komunikasi dan Informasi adalah aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang digunakan manusia dalam mengalirkan informasi atau pesan dengan tujuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan manusia (aktivitas sosial) agar tercapai tujuan komunikasi. Dari uraian di atas juga ditemukan perbedaan mendasar antara teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Teknologi komunikasi merupakan alat yang menambah kemampuan orang berkomunikasi, sedangkan teknologi informasi adalah pengerjaan data oleh komputer dan telekomunikasi. Ini berarti teknologi komunikasi memiliki perbedaan dalam titik berat perhatian.

Perkembangan informasi dan teknologi yang terjadi juga mempengaruhi pranata sosial yang ada. Salah satu jenis pranata yang terpengaruh adalah economic institution. Pranata ini bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk pencarian hidup, memproduksi, menimbun, dan mendistribusikan harta benda, seperti: pertanian, peternakan, pemburuan, feodalisme, industri, koperasi, penjualan, dan sebagainya. Perubahan yang bisa kita perhatikan dalam pranata ini yaitu dalam bidang pertanian dimana teknologi mengolah lahan pertanian yang semakin maju dengan adanya alat canggih seperti  mesin traktor yang  sangat mempermudah para petani dan tidak mesti menggunakan cara lama dengan bantuan kerbau dalam proses pembajakan sawah.

Selanjutnya  Pranata yang terpengaruh adalah education institution. Pranata ini bertujuan memenuhi kebutuhan penerangan dan pendidikan manusia supaya menjadi anggota masyarakat yang berguna Contoh: Pengasuhan anak-anak, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, pemberantasan buta huruf, pendidikan literasi, pendidikan agama, perpustakaan umum dan sebagainya. Bentuk perubahan yang bisa kita lihat pada pranata jenis ini adalah pendidikan. Seperti yang kita tahu saat ini adanya kemajuan pada bidang pendidikan yang membuat masyarakat mendapatkan informasi melalui internet dan tersedianya layanan ebook yang tentu membawa kemudahan bagi pelajar dalam mengakses banyak informasi yang dapat mendukung pembelajaran.

Pranata yang terpengaruh berikutnya disebut Aesthetic and Recreational Institutions pranata ini bertujuan memenuhi kebutuhan manusia menyatakan rasa keindahannya, dan untuk rekreasi Contoh: seni rupa, seni suara, seni gerak, seni drama, kesusasteraan, sport dan sebagainya. Seperti yang kita tau saat ini seni juga mengalami dampak yang cukup besar dari adanya perubahan teknologi dan informasi ini yakni  adanya perubahan yang semakin maju baik itu seni rupa, seni suara, seni gerak dan lainnya. Pranata selanjutnya disebut somatic institution. Pranata ini bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah dari manusia contoh: pemeliharaan kecantikan, pemeliharaan kesehatan, kedokteran, dan sebagainya. Seperti yang kita tau banyaknya alat kecantikan yang beredar dipasaran dan munculnya metode baru dan canggih dalam perawatan seluruh anggota gtubuh mulai dari wajah hingga seluruh badan. Ini terjadi karena adanya perkembangan teknologi.

Perubahan yang terjadi dalam konteks pranata sosial dapat dilihat dengan berubahnya format pranata sosial serta munculnya lembaga-lembaga baru dibidang pengelolaan informasi. Sekarang lembaga-lembaga pelayanan public atau banyak lembaga sosial lainnya mulai berubah dengan menerapkan teknologi e-government dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang informatif dan akuntable. Lembaga-lembaga tersebut mulai menerapakan automasi dalam layanannya. Hal ini dilakukan sejalan dengan tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang cepat, informatif dan transparan. Informasi memang membawa perubahan dalam masyarakat mulai dari gaya hidup sampai pola berpikir. Perubahan ini akan terus terjadi sejalan dengan dinamika informasi dan teknologi yang terjadi.

Kluckhohn   dalam   Pelly   (1994)   mengemukakan   bahwa   nilai   budaya merupakan  sebuah  konsep  beruanglingkup  luas  yang  hidup  dalam  alam  fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan merupakan sebuah sistem nilai – nilai budaya. Secara  fungsional  sistem  nilai  ini  mendorong  individu  untuk  berperilaku seperti  apa  yang  ditentukan.  Mereka  percaya,  bahwa  hanya  dengan  berperilaku seperti itu mereka akan berhasil (Kahl, dalam Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman yang melekat erat secara emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang, malah merupakan tujuan hidup yang diperjuangkan. Oleh karena itu, merubah sistem nilai manusia tidaklah mudah, dibutuhkan waktu. Sebab, nilai – nilai tersebut merupakan  wujud  ideal  dari  lingkungan  sosialnya.  Dapat  pula  dikatakan  bahwa sistem   nilai   budaya   suatu   masyarakat   merupakan   wujud   konsepsional   dari kebudayaan mereka, yang seolah – olah berada diluar dan di atas para individu warga masyarakat itu.

Nilai budaya adalah suatu bentuk konsepsi umum yang dijadikan pedoman dan petunjuk di dalam bertingkah laku baik secara individual, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan tentang baik buruk, benar salah, patut atau tidak patut. Sistem nilai budaya ini merupakan rangkaian dari konsep-konsep abstrak yang hidup dalam masyarakat, mengenai apa yang dianggap penting dan berharga, tetapi juga menjadi pedoman dan pendorong perilaku manusia dalam hidup yang memanifestasi kongkritnya terlihat dalam tata kelakuan. Dari sistem nilai budaya termasuk norma dan sikap yang dalam bentuk abstrak tercermin dalam cara berfikir dan dalam bentuk konkrit terlihat dalam bentuk pola perilaku anggota-anggota suatu masyarakat. Orientasi atau focus dari nilai budqaya adalah untuk membahas dan juga menyelesaikan 5 permasalahan dalam hidup yaitu

1)      masalah hakekat hidup.

2)      hakekat kerja atau karya manusia

3)      hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu.

4)      hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar.

5)      hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.

 

Daftar pustaka

Setiawan, D. (2018). Dampak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap budaya. JURNAL SIMBOLIKA: Research and Learning in Communication Study4(1), 62-72.

Setiawan, D. (2018). Dampak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap budaya. JURNAL SIMBOLIKA: Research and Learning in Communication Study4(1), 62-72.

Yunus, R. (2013). Transformasi nilai-nilai budaya lokal sebagai upaya pembangunan karakter bangsa. Jurnal Penelitian Pendidikan13(1), 67-79.

 


Komentar