TEORI STIMULUS RESPONS JHON
DOLLARS DAN NEAL MILLER
Hosianna
Ronauli
19310410032
Psikologi
Keoribadian II
Dosen
Pengampu: Fx.Wahyu Widiantoro S.Psi., M.A
Sejarah
jhon dollars dan Neal Miller
Dollars
dan Miller bekerja sama di institute of Human Relations – Universitas Yale,
mengembangkan pendekatan interdisiplin tiga bidang ilmu yakni; teori belajar, psikoanalitik,
dan antropologi social. Teori mereka banyak dipengaruhi oleh teori Hull-Spence,
yang terutama menangani peran motivasi dalam tingkah laku.
Struktur
kepribadian
1.
Kebiasaan
atau habit adalah satu satunya elemen dalam teori Dollar dan Miller yang
memiliki sifat structural
2.
Habit
adalah ikatan atau asosiasi anatara stimulus dengan respon yang relative stabil
dan bertahan lama dalam kepribadian
3.
Memusatkan
bahasannya mengenai proses belajar dan pentingnya kelompok habit dalam bentuk
stimulus dan respon verbal (kata-kata).
4.
Dollar
dan Miller juga mempertimbangkan dorongan sekunder (secondary drive) seperti
rasa takut sebagai bagian dari kepribadian yang relatif stabil.
Menurut
Dollar dan Miller, dorongan primer (primary drive) dan hubungan S-R yang bersifat
bawaan (innate) juga menyumbang struktur kepribadian, walaupun kurang penting
dibandingkan habit dan dorongan sekunder. Dorongan primer dan hubungan S-R
bawaan, menentukan taraf umum seseorang bukan membuat seseorang menjadi unik.
Dinamika
kepribadian
A . Motivasi
- dorongan (motivation drive)
Dollard
dan Hiller sangat memusatkan perhatiannya pada motif-motif penting seperti
kecemasan atau dorongan. Dalam menganalisa perkembangan dan elaborasi kecemasan
inilah, Dollard dan Miller berusaha menggambarkan proses umum yang mungkin
berlaku untuk semua motif. Dorongan yang dipelajari ini berperan sebagai wajah
semu yang berfungsi menyembunyikan dorongan bawaan. Kenyataannya, dorongan
primer sering tidak jelas. Sebaliknya yang sering dilihat adalah dampak dari
dorongan yang dipelajari seperti kecemasan, malu dan kebutuhan kepuasan. Hanya
dalam proses perkembangan masa anak-anak atau dalam periode krisis dapat
dilihat dengan jelas beroperasinya dorongan primer. Dalam kehidupan manusia,
banyak sekali muncul dorongan yang dipelajari (secondary drive) dari atau
berdasarkan dorongan primer (primary drive) seperti rasa lapar, haus dan seks.
B .
Proses belajar
Sebagian
besar dorongan sekunder yang dipelajari oleh manusia, dipelajari melalui
belajar rasa takut dan kecemasan. Dollard dan Miller menyimpulkan bahwa untuk
bisa belajar, orang harus menginginkan sesuatu, mengenalinya, mengerjakannya
dan mendapatkannya (want something, notice something, do something, get
something). Ada 4 komponen belajar yakni: Drive,Cue, Respon, dan Reinforcement.
Drive, adalah stimulus (dari dalam diri organisme) yang mendorong terjadinya
kegiatan. Kekuatan drive tergantung pada stimulus yang memunculkannya. Cue,
adalah stimulus yang memberi petunjuk perlunya dilakukan respon yang
sesungguhnya, isyarat yang ada dalam proses belajar. Response, adalah aktivitas
yang dilakukan seseorang. Menurut Dollard dan Miller sebelum suatu respon
dikaitkan dengan suatu stimulus, respon itu harus terjadi terlebih dahulu.
Dalam situasi tertentu, suatu stimulus menimbulkan respon-respon yang berurutan
disebut dengan initial hierarchy of response. Reinforcement menurut Dollard dan
Miller sebagai drive pereda dorongan (drive reduction). Reduksi drive menjadi
syarat mutlak dari reinforcement.
C .
proses mental yang lebih tinggi
1.
Generalisasi
stimulus (stimulus generalization) merupakan respon yang dipelajari dalam
kaitannya dengan suatu stimulus, dapat dipakai untuk menjawab stimulus lain
yang berbentuk atau berwujud fisik yang mirip semakin mirip stimulus lain itu dengan
stimulus aslinya, maka peluang terjadinya generalisasi tingkah laku, emosi,
pikiran, atau sikap semakin besar.
2.
Reasoning.
Reasoning merupakan proses pemecahan masalah yang lebih efektif. Tidak
memerlukan try and error lagi. Ada proses berfikir yang biasanya disebut alur
berfikir (train of thought) sebelum Individu tersebut melakukan kegiatan. Reasoning
memberikan kemudahan untuk merencanakan, menekankan tindakan pada masa yang
akan datang, mengantisipasi respon agar menjadi lebih efektif.
3.
Bahasa
(ucapan, pikiran, tulisan maupun sikap tubuh) merupakan respon isyarat yang
penting sesudah reasoning. Dan fungsi pentingnya sebagai respon isyarat adalah
generalisasi dan diskriminasi
4.
Secondary
drive. Tingkah Laku tak hanya diatur oleh primary drive tapi secondary drive
juga mempunyai peran yang penting. Bahkan tak jarang dorongan sekunder ini
mengganti dan menutupi dorongan primer karena dorongan sekunderlah yang Lebih
kuat dari pada dorongan primer.
D . Model
Konflik
1.
Konflik
Approach-avoidance (orang dihadapkan dengan pilihan nilai positif dan negatif
yang ada di satu situasi).
2.
Konflik
avoidance-avoidance (orang dihadapkan dengan dua pilihan yang sama-sama
negatif).
3.
Konflik
approach-approach (orang dihadapkan dengan pilihan yang sama-sama positif)
Ketiga
bentuk konflik tersebut mengikuti lima asumsi dasar mengenai tingkah laku
konflik, yaitu:
1.
Kecenderungan
mendekat (gradient of approach) Kecenderungan mendekati tujuan positif semakin
kuat kalau orang semakin dekat dengan tujuannya itu.
2.
Kecenderungannga
menghindar (gradient of avoidance) Kecenderungan menghindar dari stimulus
negatif semakin kuat ketika orang semakin dekat dengan stimulus negatif
tersebut.
3.
Peningkatan
gradient of avoidance lebik besar dibandingkan gradient of approach.
4.
Meningkatnya
dorongan yang berkaitan dengan mendekat atau menghindar akan meningkatkan
gradient. Jadi meningkatnya motivasi akan memperkuat gradient mendekati atau
gradient menjauhi pada semua titik jarak dari tujuan.
5.
Manakala
ada dua respon bersaing, maka yang lebih kuat yang akan terjadi.
E . Ketidaksadaran
Dollard
dan Miller memandang penting faktor ketidaksadaran tetapi, formula analisis
asal muasal faktor ini berbeda dengan pandangan Freud. Dollard dan Miller
membagi isi-isi ketidaksadaran menjadi dua, yaitu pertama, ketidaksadaran
berisi hal yang tidak pernah disadari (seperti stimuli, drive dan respon yang
dipelajari) juga apa yang dipelajari secara nonverbal dan detail dari berbagai
keterampilan motorik, dengan kata lain suatu hal yang dipelajari bayi
(ketidaksadaran: stimuli, drive dan respon) sebelum bisa berbicara sehingga
tidak memliki label verbal. Kedua, berisi apa yang pernah disadari tetapi tidak
bertahan dan menjadi tidak disadari karena adanya represi.
Kesimpulan
Dollar
dan Miller menyimpulkan dari ekperimen-eksperimennya bahwa sebagian besar
dorongan sekunder yang dipelajari manusia, dipelajari melalui belajar rasa
takut dan kecemasan. Dollar dan Miller menyimpulkan bahwa yang menjadi 4
komponen utama belajar, yaitu drive (dorongan), Cue, Response dan Reinforcement.
Teori S-R merupakan suatu pendirian teoritis yang dalam banyak hal adalah khas
Amerika. Teori S-R ini bersifat objektif, fungsional, sangat menekankan
penelitian empiris dan hanya sedikit sekali memperhatikan sisi objektif dan
intuitif tingkah laku manusia. Karena itu teori S-R berbeda secara mencolok
dengan banyak teori lain yang telah dibicarakan. Yang sangat berkiblat pada
psikologi Eropa
SUMBER:
Alwisol (2009). Psikologi Kepribadian, Edisi Revisi.
Malang : UMM Press
http://wardalisa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/26399/Materi+04+-+TeoriStimulusRespon.pdf
Komentar
Posting Komentar