TEORI MEDAN KURT LEWIN

 

TEORI MEDAN KURT LEWIN

Hosianna Ronauli

19310410032

Psikologi Keoribadian II

Dosen Pengampu: Fx.Wahyu Widiantoro S.Psi., M.A



Kurt Lewin lahir pada tanggal 9 September 1890 disuatu desa kecil di Prusia dan meninggal pada 9 Februari 1947. Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara. Kurt Lewin, mengembangkan suatu teori belajar yang dikenal dengan teori belajar medan (cognitive-field) dengan menaruh perhatian kepada kepribadian dan psikologi sosial. Lewin memandang masing-masing individu berada dalam suatu medan kekuatan, bersifat psikologis. Medan kekuatan psikologis dimana individu beraksi disebut “life space” yang mencakup perwujudan lingkungan dimana individu beraksi. Menurut lewin, belajar berlangsung akibat perubahan dalam struktur kognitif. Lewin memberikan peranan yang lebih pada motivasi daripada reward.

Teori Medan

            Adopsi teori medan dalam Psikologi Kepribadian dilakukan oleh Kurt Lewin. Memakai asumsi gestalt, lewin mendasarkan pengembangan teorinya berdasarkan 3 asumsi yakni:

1.      Dasar pemahaman psikologi bukan elemen (gambaran rincian jiwa) tetapi saling hubungan, pola atau konfigurasi. Elemen digambarkan  untuk memahami saling hubungannya, bukan wujud dan ukurannya.

2.      Beberapa saling hubungan menjadi dasar dari saling hubungan yang lain, sehingga dapat dideskripsikan kecenderungan kepribadian bergerak menuju kesatuan gestalt.

3.      Psikologi seharusnya dipahami dalam bentuk teori medan (field theory), dimana fiel adalah sistem pengaturan diri yang ditentukan oleh saling hubungan antar bagian-bagian dari unsur yang mendukung sistem itu.

Struktur Kepribadian

Lewin menggambarkan manusia sebagai pribadi berada dalam lingkungan psikologis, dengan pola hubungan dasar tertentu. Pendekatan matematis yang dipakai Lewin untuk menggambarkan ruang hidup disebut topologi. Fokusnya adalah saling hubungan antara segala sesuatu di dalam jiwa manusia, hubungan antara bagian dengan bagian dan antara bagian dengan diagram-diagram Lewin, harus diperhatikan saling hubungan dan komunikasi antar daerah alih-alih bentuk dan ukuran yang dipakai untuk menggambarkan daerah-daerah itu. Kenyataan psikologi yang selalu dipegang Lewin yaitu bahwa pribadi itu selalu ada dalam lingkungannya, pribadi tidak dapat terlepas dari lingkungannya.

Perkembangan Kepribadian

Hakikat perkembangan menurut Lewin adalah perubahan-perubahan tingkah laku

1.      Perkembangan berarti perubahan didalam variasi tingkah laku. Semakin bertambah umur seseorang, maka variasi kegiatan, keinginan, perasaan, kebutuhan, hubungan sosialnya pun akan terus bertambah.

2.      Perkembangan berarti perubahan dalam organisasi dan struktur tingkah laku. Semakin bertambah umur seseorang juga akan menimbulkan perubahan organisasi dan struktur tingkah laku menjadi lebih kompleks.

3.      Perkembangan berarti bertambah luasnya arena aktivitas. Semakin bertambah dewasa seseorang maka arena aktivitasnya semakin luas. Anak kecil masih terikat pada masa kini, namun anak yang sudah lebih dewasa dapat memikirkan masa lampau dan merencanakan masa depan sambil memikirkan hal yang dihadapi pada masa kini.

4.      Perkembangan berarti perubahan dalam taraf realitas. Semakin bertambah dewasa seseorang maka dimensi realitas-irrealitasnya pun ikut berubah. Biasanya bertambah dewasa seseorang maka orientasinya akan semakin realistis dapat membedakan yang nyata dan yang khayal.

5.      Perkembangan berarti semakin terdiferensiasinya tingkah laku. Semakin bertambah dewasa seseorang maka tingkah lakunya akan semakin terdiferensiasi. Integrasi dan koordinasi antara bagian-bagian menjadi lebih baik.

6.      Perkembangan berarti diferensiasi dan stratifikasi. Semakin bertambah umur orang maka akan semakin bertambah pula daerah-daerah didalam pribadinya dan didalam lingkungan psikologisnya (proses ini yang disebut diferensiasi). Diferensiasi juga terjadi dalam dimensi waktu dan dimensi realitas-irrealitas, kecakapan membedakan bermacam-macam kemungkinan (proses ini yang disebut stratifikasi). Semakin besar diferensiasi ruang hidup berarti bertambah pula jumlah batas-batas antara daerah-daerah dalam ruang hidup. Batas-batas itu tidak sama kuatnya. Secara umum, batas-batas pada anak-anak lebih lembek daripada orang dewasa. Ini berarti anak akan lebih mudah dipengaruhi dari pada orang dewasa.

Sumber:

Alwisol. (2008). Psikologi Kepribadian. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang

https://www.academia.edu/34877932/TEORI_BELAJAR_KURT_LEWIN

Komentar