TEORI KEPRIBADIAN RAYMOND BERNARD CATTELL

 

TEORI KEPRIBADIAN RAYMOND BERNARD CATTELL

Hosianna Ronauli

19310410032

Psikologi Keoribadian II

Dosen Pengampu: Fx.Wahyu Widiantoro S.Psi., M.A




Raymond Bernard Cattell dilahirkan dikota Staffordshire, Inggris pada tahun 1905. Ia menjadi lebih sadar betapa singkatnya hidup seseorang saat ia berumur 9 tahun. Diawali dengan kejadian saat inggris memasuki perang dunia 1 dan sebuah rumah samping rumah cattell yang dijadikan sebagai rumah sakit dan melihat banyak sekali yang terluka. Saat itulah membuatnya semakin serius menjalani hidup. Cattel memperoleh gelar B.Sc dari universitas London pada tahun  1924 dan selanjutnya Ph.D dalam psikologi tahun 1929. Ia meninggal dirumahnya di Honolulu, 2 februari 1998.

Kepribadian menurut Cattell

Cattell memberi definisi yang sangat umum mengenai kepribadian yaitu : ‘‘Personality is that which permits a prediction of what a person will do in a given situation’’ Berdasarkan definisi tersebut, Cattell berpendapat bahwa tujuan dari pada penelitian mengenai kepribadian adalah menentukan hukum-hukum mengenai apa yang akan dilakukan oleh berbagai orang dalam berbagai situasi dalam lingkungan,yaitu mengenai segala aktifitas individu baik yang nampak maupun tidak. Kepribadian yang dimaksud Cattell fokus dengan seluruh bentuk perilaku, baik luar dan dalam. Cattell bertujuan untuk memprediksikan perilaku dengan subjek penelitiannya yaitu orang-orang normal yang di pelajari kepribadiannya,karena menurutnya bahwa tidak bijak jika ingin mengubah perilaku seseorang tetapi tidak mengetahui dan memahami secara terperinci apa yang harus diubah.

Teori kepribadian Cattell berangkat dari teorinya Gordon W. Allport yakni mengenai trait yang lebih dikembangkan lagi.Trait sendiri yaitu sebuah kecenderungan reaksi yang relativ permanen yang merupakan bagian dari kepribadian. Adapun teori dari Cattell dikenal dengan Analisis Faktor, yaitu sebuah prosedur statistik untuk mengukur faktor-faktor umum pada individu.Dalam hal ini Cattell menggunakan 3 metode pendekatan,antara lain Life Record,yaitu catatan mengenai tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari disebut juga sebagai data L, kemudian ada Self Rating yaitu sebagai pelengkap untuk melengkapi data yang diperoleh dengan metode life record atau disebut juga data Q, dan Objective Test, yang merupakan observasi terhadap individu dalam situasi yang diadakan secara khusus supaya dapat dibuat ramalan mengenai tingkah laku individu tersebut dalam situasi-situasi  yang lain atau disebut juga data T.

 Pokok-Pokok Teori Cattel

          Terdapat beberapa pokok-pokok teori Cattell untuk lebih memahami pendapatnya yaitu : Trait, erg, metaerg, self,dan specification equation.

1.      Trait. Menurut Cattell trait merupakan suatu struktur mental untuk menunjukkan keajegan dan ketetapan dalam tingkah laku itu atau sebuah kecenderungan reaksi yang relativ permanen yang merupakan bagian dari kepribadian. Ada beberapa penjabaran mengenai trait yaitu :

a.       Common trait dan Unique trait. Common trait  (sifat umum) adalah sifat yang dimiliki oleh semua individu atau setidaknya oleh sekelompok individu yang hidup dalam lingkungan sosial yang sama. Unique trait (sifat khusus).Adalah sifat yang hanya dimiliki oleh individu masing-masing dan tidak dapat ditemukan pada individu lain. Dibagi menjadi 2,yaitu : Relatively unique, kekhususannya timbul dari pengaturan unsur-unsur sifat itu. Intrinsically unique,yang benar-benar hanya ada pada individu khusus tertentu.

b.      Surface trait dan Source trait. Surface trait adalah sifat yang nampak atau sifat permukaan,dan Source trait adalah variabel yang mendasari berbagai sifat yang nampak. Sifat permukaan merupakan hasil interaksi dari pada sifat asal.Menurut Cattell, bagi orang lain,sifat permukaan itu lebih diakui dari pada sifat asal,karena dapat langsung disaksikan melalui observasi sederhana,tetapi tetap saja sifat asal yang lebih menentukan perilaku.

c.       Erg. Erg berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon yang berarti kerja atau energi yang digunakan Cattell untuk menempatkan konsep dorongan atau insting. Erg merupakan unit dasar dari  motivasi dan diarahkan menuju tujuan yang spesifik. Erg lebih mengarah ke sesuatu yang lebih dasar ( primer) atau dibawa sejak lahir.

d.      Metaerg. Metaerg dapat dikatakan bersesuaian dengan erg, akan tetapi metaerg merupakan hasil dari pengalaman atau sosiokultural. Jika erg dibawa sejak lahir, maka metaerg terbentuk melalui  perkembangan individu seperti sentiment.

e.       Self. Dalam teori Cattell kepribadian merupakan suatu hal yang bersifat dinamis, yaitu mengenai struktur sifat-sifat dan interaksinya. Self merupakan aspek yang mengorganisasikan struktur tersebut serta menjamin stabilitasnya.Self berfungsi untuk mengintegritaskan segala komponen kepribadian, sehingga kepribadian merupakan suatu ‘’unitas’’. Hal yang mengatur ini disebut oleh Cattell sebagai self sentiment atau structural self.

f.       Specification Equation. Yaitu tingkah laku individu yang dapat diramalkan yang harus memenuhi keadaan yang ideal di mana si ahli psikologi mengenal segala variabel relevant yang mempengaruhi tingkah laku serta mempunyai alat pengukur yang benar-benar tepat untuk mengukur variabel tersebut.

Perkembangan Kepribadian

Perkembangan kepribadian menurut Cattell yaitu proses belajar yang merupakan kejadian-kejadian sebagai penjelmaan dari pada pola tingkah laku yang didorong oleh erg. Jika ada pola penyesuaian (faktor endogen) bertemu dengan keadaan yang berpengaruh terhadap pola penyesuaian tersebut (faktor eksogen)  maka akan menimbulkan hasil dalam kepribadian yang berwujud perubahan atau  perkembangan,dan hal  inilah yang dilalui oleh individu dalam jalan perkembangannya yang disebut dynamic cross road. Adapun dyamic cross yang dilalui oleh individu adalah sebagai berikut:

1)      Dynamic cross road yang pertama atau masa Infancy (0-6 th). Terjadi apabila individu berusaha untuk mendapatkan pemuasan bagi sesuatu erg tertentu. Masa ini di dominasi oleh pengaruh orang tua dan saudara

2)      Dynamic Crossroad yang ke dua atau Cildhood (6-14 th). Pada masa ini individu sudah mulai mandiri dari orang tua.Tahap ini dimulai pada keadaan terakhir sebagaimana sebelumnya yaitu ketika menghadapi rintangan,

3)      Dynamic Crossroad yang ke 3 atau Adolescence (14-23 th). Tahap ini juga dikenal sebagai tahap yang paling bermasalah,dimulai kepada individu yang bereaksi terhadap kemarahan namun tidak dapat mengatasinya

4)      Dynamic crossroad yang ke 4 atau masa Maturity (23-50 th). Individu mulai meninggalkan erg yang bersangkutan dari bentuk lahiriah (yang dpat diamati) ke bentuk batiniah (hanya dpat disimpulkan) atau minatnya sudah sedikit berubah dan tahap ini juga ditandai dengan kepribadian yang lebih mantap.

5)      Dynamic crossroad yang ke 5 atau masa Late Maturity. Individu pada tahap ini melkukan sublimasi atau tindakan yang dapat diterima atau dihargai oleh masyarakat yang beradab.

6)      Dynamic crossroad yang ke 6 atau Old age. Bermula pada keadaan yang tak stabil. Jadi disini, penekanan itu tidak dapat sepenuhnya berhasil, sehingga perlu untuk melakukan usaha tambahan untuk mempertahankan supaya impulsnya tetap dalam ketidaksadaran, akan tetapi individu pada tahap ini melakukan penyesuaian terhadap beberapa hal dengan melakukan reaksi mekanisme pertahanan,sehingga terbentuklah jalan-jalan sebagai berikut: Fantasi, pembentukan reaksi, proyeksi, rasionalisasi, penekanan lebih lanjut, pembatasan ego, regresi, pengalihan dengan pembentukan symptom, dan berbagai macam bentuk mekanisme pertahanan lainnya.

 

Sumber:

Suryabrata Sumadi. Psikolgi Kepribadian. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993

http://dimas-p-a-fib11.web.unair.ac.id/artikel_detail-101970-Etika%20dan%20Kepribadian-Teori%20Kepribadian%20Menurut%20Raymond%20Bernard%20Cattell.html

Komentar