TEORI KEPRIBADIAN CARL ROGERS

 

TEORI KEPRIBADIAN CARL ROGERS

Hosianna Ronauli Simbolon

19310410032

Psikologi Keoribadian II

Dosen Pengampu: Fx.Wahyu Widiantoro S.Psi., M.A


Carl Ransom Rogers lahir pada tanggal 8 januari 1902 di Oak Park, Illinois, Chicago Amerika Serikat. Rogers merupakan Anak ke empat dari enam bersaudara  dari pasangan Walter dan Julia Cusing Rogers. Carl Rogers merupakan salah satu tokoh dari bidang psikologi humanistik, dimana Ia memiliki pandangan bahwa setiap orang bertanggung jawab atas kedewasaaan dan hidupnya sendiri. Carl Rogers berpendapat bahwa setiap orang bebas untuk melatih dan mengatur diri mereka sendiri. Namun tetap setiap orang harus memiliki tanggung jawab atas control diri yang mereka lakukan.

 Teori Rogers sangat bersifat klinis, karena didasarkan pada pengalamannya tentang bagaimana seharusnya seorang terapis menghadapi kliennya. Teori ini disebut sebagai “client centered theraphy” atau ”person-centered psychotherapy”. Maksud dari berpusat pada klien adalah karena teori ini, terapis harus mampu masuk pada hubungan yang sangat pribadi dan subjektif dengan klien yaitu hubungan antara pribadi dengan pribadi. Terapis memandang bahwa klien memiliki pribadi, memiliki harga diri tanpa syarat, memiliki nilai nilai tak peduli bagaimana keadaanya.

Struktur Kepribadian

Konsep diri (self concept) menurut Rogers adalah bagian sadar dari ruang fenomenal yang disadari dan disimbolisasikan, self concept adalah kesadaran batin yang tetap mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku. Konsep diri ini terbagi menjadi 2 yaitu konsep diri real dan konsep diri ideal. Untuk menunjukkan apakah kedua konsep diri tersebut sesuai atau tidak, Rogers mengenalkan 2 konsep lagi yaitu:

1.      Incongruence.  Incongruence adalah ketidakcocokan antara self yang dirasakan dalam pengalaman aktual disertai pertentangan dan kekacauan batin.

2.      Congruence. Congruence berarti situasi dimana pengalaman diri diungkapkan dengan seksama dalam sebuah konsep diri yang utuh, integral, dan sejati.

Menurut Rogers, para orang tua akan memacu adanya incongruence ini ketika mereka memberikan kasih sayang yang kondisional kepada anak-anaknya. Orang tua akan menerima anaknya hanya jika anak tersebut berperilaku sebagaimana mestinya, anak tersebut akan mencegah perbuatan yang dipandang tidak bisa diterima. Disisi lain, jika orang tua menunjukkan kasih sayang yang tidak kondisional, maka si anak akan bisa mengembangkan congruence-nya. Remaja yang orang tuanya memberikan rasa kasih sayang kondisional akan meneruskan kebiasaan ini dalam masa remajanya untuk mengubah perbuatan agar dia bisa diterima di lingkungan.

Rogers menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positif tanpa syarat. Ini berarti dia dihargai, dicintai karena nilai adanya diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak bersifat defensif namun cenderung untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan.

Konsepsi-konsepsi pokok dalam teori Rogers adalah

1.      Organism, yaitu keseluruhan individu (the total individual). Organisme memiliki sifat-sifat berikut:

·         Organisme beraksi sebagai keseluruhan terhadap medan phenomenal dengan maksud memenuhi kebutuhan- kebutuhannya.

·          Organisme mempunyai satu motif dasar yaitu: mengaktualisasikan, mempertahankan dan mengembangkan diri.

·         Organisme mungkin melambangkan pengalamannya, sehingga hal itu disadari, atau mungkin menolak pelambangan itu, sehingga pengalaman-pengalaman itu tak disadari, atau mungkin juga organisme itu tak memperdulikan pengalaman-pengalamannya.

2.      Medan phenomenal, yaitu keseluruhan pengalaman (the totality of experience). Merupakan keseluruhan pengalaman baik internal maupun eksternal, disadari maupun yang tidak disadari dinamakan medan fenomena. Medan fenornena adalah seluruh pengalaman pribadi seseorang sepanjang hidupnya di dunia, sebagaimana persepsi subyektifnya. Medan phenomenal punya sifat disadari atau tak disadari, tergantung apakah pengalaman yang mendasari medan phenomenal itu dilambangkan atau tidak. Beberapa deskripsi berikut menjelaskan pengertian medan fenomena:

1)      Meliputi pengalaman internal (persepsi mengenai diri sendiri) dan pengalaman eksternal (persepsi mengenai dunia luar).

2)      Meliputi pengalaman yang: disimbolkan (diamati dan disusun dalam kaitannya dengan diri sendiri), disimbolkan tetapi diingkari/dikaburkan (karena tidak konsisten dengan struktur dirinya), dan tidak disimbolkan atau diabaikan (karena diamati tidak mempunyai hubungan dengan struktur diri), pengalaman yang disimbolkan disadari, sedang pengalaman yang diingkari dan diabaikan tidak disadari.

3)      Semua persepsi bersifat subjektif, benar bagi dirinya sendiri.

4)      Medan fenomena seseorang tidak dapat diketahui oleh orang lain kecuali melalui inferensi empatik, itupun pengetahuan yang diperoleh tidak bakal sempurna.

3.      Self. Konsep pokok dari teori kepribadian Rogers adalah self, sehingga dapat dikatakan self merupakan satu-satunya struktur kepribadian yang sebenarnya. Beberapa penjelasan mengenai self dapat disimpulkan dari 19 rumusan Rogers:

1)      Self terbentuk melalui diferensiasi medan fenomena.

2)      Self juga terbentuk melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu (significant person: orang tua) dan dari distorsi pengalaman.

3)      Self bersifat integral dan konsisten.

4)      Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dianggap sebagai ancaman.

5)      Self dapat berubah sebagai akibat kematangan biologik dan belajar.

Konsep self menggambarkan konsepsi orang mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya. Misalnya, orang mungkin memandang dirinya sebagai; "saya cerdas, menyenangkan, jujur, baik hati, dan menarik". Konsep self juga menggambarkan pandangan diri dalam kaitannya dengan berbagai perannya dalam kehidupan dan dalam kaitannya dengan hubungan interpersonal.

Sumber

Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.

http://wardalisa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/26404/Materi+09+-+TeoriKepribadianCarlRogers.pdf

http://journal.umpo.ac.id/index.php/muaddib/article/download/75/65

Komentar